A Note to Myself - We will be okay.

Halo,
Jadi aku tadi lagi liat-liat catatanku. Lalu menemui sebuah tulisan yang aku tulis satu tahun yang lalu, yang aku pikir oke, gapapa aku mau share ini hehe.
Siapa tau kamu, orang diluar sana gak sengaja nemu tulisan ini.
Kayak Pandemi yang sedang terjadi sekarang ini, yang emang kerasa berat banget karena kita gatau kapan akhirnya, dimana ujungnya, akan seperti apa nasib kita. Beberapa hal juga bisa ngebuat kita ngerasa bingung harus gimana. So, here's what I think.

16 Desember 2019

Apapun yang kita rasa dan pikirkan saat ini, kamu (dan aku) tidak salah, pun tidak benar.
Tidak apa jika kamu merasa berbeda dan sendiri.
Tidak apa jika kamu merasa dunia ini jahat.
Kamu akan belajar lagi, dan memahami lagi. Dunia emang jahat, namun kita harus yakin kalau masih banyak orang-orang baik didalamnya.
Kita harus ingat bahwa sejahat apapun manusia, pasti memiliki sisi baik jauh didalam lubuk hatinya. we still have hope! (sometimes, we should)
Terkadang memang apapun yang dilontarkan orang dari mulutnya memang tidak melalui proses yang panjang terlebih dahulu, pun juga apa yang kamu lontarkan. everyone makes mistake.
Tak apa jika kamu merasakan sakit, tak apa jika kamu tersinggung. Tapi kamu harus mengerti bahwa mungkin memang tidak semua manusia dapat memahami. Semua akan baik baik saja~

yak, jadi itu yang aku tulis satu tahun lalu HAHA
Yaaa agak cheesy sih, emang aku kadang cheesy gitu geli yak tapi yaudah gapapa, kadang emang aku perlu menyampaikan apa yang ingin aku sampaikan.
Jadi memang beberapa hari ini aku mengalami kesedihan yang aku sendiri sulit untuk kontrol. Mungkin sebenarnya ini bukan sesuatu yang bisa aku khawatirkan sebegitunya. Ini tu gak ada apa-apanya. Tapi memang sulit aja buat aku. 
Terus ada seorang teman yang mengingatkan bahwa we don't have to be happy everytime, gapapa kalau merasa sedih, marah, kecewa, gak semangat. It's totally okay and normal. Yang harus kita lakukan adalah menerima, menerima bahwa memang rasa itu ada, dan tidak harus ditepis ataupun dipertanyakan berlebihan.
Kadang emang kata "kenapa?" gak ada jawabannya. Saat itu terjadi, tubuh kita cenderung menolak menerima dan harus tau jawabannya, yakin deh itu nyiksa banget. yaa gak banget sih, cuma menguras energi aja. Saat kita merasa seperti itu, semakin kita pikirin bakalan semakin sulit untuk menemukan jawabannya. Jadi ya the best we can do cuma nerima semuanya. Mengikhlaskan bahwa memang gak selalu semuanya sejalan dengan apa yang kita harapkan.
Selama itu tidak menyakiti diri, yang harus kita lakukan adalah stop asking and accept it. Karena memang gak ada habisnya cuy.
Biasanya manusia tu gitu, semakin kita merasa bahwa kita memiliki sesuatu akan semakin tinggi juga keinginan kita akan hal lain. Hal lain yang kadang memang gak harus kita gapai, karena kenyataan tu bisa aja lebih pait dari ekspektasi. 
It's okay, everything will be fine. Tetap berusaha untuk bangkit lagi tapi ya, kita gak harus terpuruk terus menerus. Mulai sayangi diri kita.

Comments

Popular Posts